Friday, December 30, 2011

Rahasia Hati 2 : Sekuel Rahasia Hati (part 15)

Halo readers . apa kabar ??? aku ngaret kah ?? iya kayanya . maaf yaa atas keterlambatan aku .
Tau kan alesannya ? aku try out terus beberapa minggu ini . makasih ya buat yang udah koment sama ngelike dipart sebelumnya .
Okeh , langsung aja deh .
***
Rahasia Hati 2 : Sekuel Rahasia Hati (part 15)

Lelaki itu terus saja mendrible bola basketnya . sesekali ia mencoba memasukkan bola itu ke dalam ring . dan terkadang masuk , namun tak jarang juga lemparannya meleset . ia sangat menikmati permainannya itu . sudah lama sekali ia tak bermain basket . kira-kira sudah hampir 3 tahun ia tak menyentuh bola basket sama sekali .

Saat sedang seru-serunya bermain , seseorang menyerukan namanya .

“Rio !” Rio , lelaki yang dipanggil itu , terpaksa menghentikan permainannya dan menoleh ke sumber suara . sesaat setelah ia mengetahui siapa yang memanggilnya , ia melengos dan memutar kedua bola matanya . males , itulah yag ia rasakan saat melihat orang itu .

Yang memanggil Rio tadi , berjalan menghampiri Rio yang sudah melanjutkan permainannya tanpa memperdulikannya .

“Rio , ini gue bawain minum . lo sampe keringetan gitu .” Zahra , ya Zahra yang memanggil Rio tadi , menyodorkan sebotol mineral pada Rio . Rio tak memperdulikannya . ia terus saja melanjutkan permainan basketnya . Zahra yang merasa dicuekin , meletakkan botol minumnya di salah satu bangku yang terletak di pinggir lapangan .

Zahra kembali menghampiri Rio dan mencoba menarik perhatian Rio dengan cara , mengelap peluh di pelipis Rio . namun , baru saja Zahra menyentuhnya , Rio langsung menepis kasar tangan Zahra .

“heh , jauh-jauh deh lo dari gue !!! gue tuh udah muak tau ga sama lo !!!” bentak Rio langsung .

“loh , kenapa ???” tanyanya entah so tak mengerti atau memang tak mengerti .

“lo tuh…….” Rio menghentikan kalimatnya kala melihat Ify dari pinggir lapangan memberikannya isyarat untuk tak melanjutkan perkataannya . kalau tidak , ia akan merusak rencana .

Rio menatap tajam Zahra kembali . tak bicara apa-apa , namun langsung pergi meninggalkan Zahra yang masih berdiri menatap Rio tanpa dosa .

“loh , Rio mau ke mana ??” Tanya Zahra setelah sadar bahwa Rio sudah merapikan barang2nya .

Rio tak memperdulikan pertanyaan Zahra dan langsung menyandang tasnya dan pergi meninggalkan Zahra yag terus2an bertanya padanya . ia sudah cukup dibuat kesal oleh Zahra kemarin . dan ia tak mau lagi dibuat kesal oleh perempuan satu itu .  cukup kemarin saja !

Rio membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam . menyalakan mesin mobilnya . dan memanaskannya beberapa saat sambil menunggu Ify datang . Rio membenamkan wajahnya di antara kedua telapak tangannya .

Tak lama , Ifypun masuk ke dalam mobil Rio . Ify memperhatikan Rio yang sepertinya tak menyadari kehadirannya . buktinya Rio tak bergeming , tetap pada posisi semula , menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya .

Ify menyentuh punggung tangan kiri Rio . membuat Rio tersadar dari lamunannya . perlahan ia menurunkan tangannya dari wajahnya . ia tak langsung menoleh ke Ify . ia menatap lurus ke depan , lalu menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya .

“aku cape Fy ! aku ga mau berurusan lagi sama cewe itu !” seru Rio masih menatap lurus ke depan .

“aku tau Yo ! tapi ini semua demi ngebales dia ! Cuma kalian harapan kita !” tutur Ify lembut mencoba memberi penjelasan .

“tapi aku bener2 muak sama dia Fy !!” nada bicara Rio meninggi , kali ini menoleh ke Ify .

“sabar ! Cuma itu kuncinya . aku yakin kamu , ka Alvin , ka Iel , sama Cakka pasti bisa !!”

“kenapa juga sih , aku terus yang dia incer ?? kenapa ga Alvin , Cakka , atau ka Iel ??? kenapa harus aku yang lebih banyak ngabisin waktu bareng dia !??” nada bicaranya merendah , melemahnya . ia mengacak-acak rambutnya yang memang sudah acak-acakan itu . frustasi menghadapi semua masalah ini .

Ify tersenyum sambil terus menatap wajah Rio . mencoba membaca , memahami apa yang dirasakannya .

“aku tau kamu ga suka sama keadaan ini . yaudah , sekarang gini aja . kalo kamu ga mau nerusin rencana ini , kalo kamu mau mundur ,, gapapa . terserah kamu . aku ga maksa ! daripada kamu tertekan gini !!” ucap Ify membuat Rio menoleh padanya .

Rio menatap Ify , bingung .

“kenapa tiba2 kamu bilang gitu ? ga Fy , aku ga akan mundur ! aku udah nyetujuin rencana ini dari awal . ga mungkin aku mundur di tengah2 !!” seru Rio .

“daripada kamu frustasi kaya gini !!”

Rio menggeleng cepat .

“engga , demi kamu ! demi kamu , aku bakal ngelakuin semuanya !! aku bakal bales Zahra !” seru Rio semangat .

Ify tersenyum lalu mengangguk . inilah Rio . dia tidak akan pernah mengingkari ucapannya . ia akan selalu memegang pendiriannya . apalagi kalau sudah berhubungan dengan Ify . semua akan dia lakukan , walaupun harus mengorbankan dirinya sendiri .
***
Sudah hampir satu jam mereka duduk di sini . tak berbicara apa-apa . saling larut dalam keheningan yang mereka ciptakan sendiri . tidak ada yang mau membuka pembicaraan . bukan karena rasa canggung atau apalah ,, namun mereka tak tau mau memulainya dari mana . sampai akhirnya , sang gadis buka suara duluan .

“mau sampe kapan kita duduk di sini ? ga ngapa-ngapain ! buang-buang waktu …” ucapnya agak kesal  sambil menatap tajam lelaki dihadapannya itu .

Lelaki dihadapannya itu menoleh pada sang gadis , lalu tersenyum .

“sori , gue ga bermaksud buat…….” Ucapannya langsung dipotong oleh sang gadis .

“oke ,,, sekarang cepet bilang apa yang mau elo bilang !” suruhnya sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela .

“Ag , kita balikan lagi yaa ???” pinta sang lelaki to the point . membuat gadis itu menoleh kaget , dan membelalakan matanya .

“hah ?! lo serius Kka ???” Tanya Agni tak percaya .

Cakka mengangguk mantap .

“iya , gue ga pernah main2 sama ucapan gue !” tegas Cakka .

“tapi Kka ……” Agni menghentikan ucapannya . ia memandang mata Cakka . menatapnya tegas .

Cakka menaikan satu alisnya . bingung . mengapa Agni tak melanjutkan kata2nya ?

“tapi kenapa Ag ??” Tanya Cakka meminta penjelasan .”lo udah ga sayang lagi sama gue ??? atau ,, udah ada cowo lain yang ngisi hati lo ??” Agni menggeleng cepat .

“engga ! engga kok !! gue…. Masih sayang banget sama lo ! tapi …… gimana sama rencana kita Kka ???”

“ya ampun Ag ! masa gitu aja lo pikirin sih ?? Shilla sama Alvin , Ka Iel sama SIvia aja , ngejalanin rencana ini , tanpa mutusin hubungan mereka . trus masa kita ga boleh balikan sih Cuma gara2 rencana itu ???”

“tapi kalau misalnya berita kita balikan nyampe ke Zahra gimana ?? bisa berantakan semuanya !”

“engga AG ! gue jamin ga akan sampe ketauan !! kalo perlu Cuma kita berdua aja yang tau !” cakka mencoba meyakinkan Agni .

Cakka meraih tangan Agni , lalu digenggamnya lembut .”Ag , percaya deh sama gue ! ga akan kenapa-napa kok ! semua bakal berjalan sesuai rencana !” Cakka kembali meyakinkan Agni .

Agni nampak berfikir . ia menatap mata Cakka . lalu menunduk .

“ayolah Ag ! jangan bikin gue kecewa !” pinta Cakka .

Agni kembali menatap mata Cakka . mencoba mencari jawaban yang tepat . sebenarnya ia sih mau saja balikan sama Cakka . toh , dia masih sayang sama Cakka . tapi dia takut , kalau beritanya akan sampai di dengar Zahra , semua rencana akan gagal .

“tapi ,, beneran , lo ga akan bilang sama siapa2 tentang ini ??” Tanya Agni memastikan .

Cakka mengangguk mantap .

“iya , gue ga akan bilang sama siapa-siapa ! Cuma kita berdua aja yang tau !!” Cakka kembali meyakinkan Agni . Agni menghela nafas .

“oke ,, gue mau !!” jawab Agni .

Mata Cakka melotot , tak percaya .

“serius Ag ???” tanyanya memastikan bahwa apa yang didengarnya itu tidak salah .

“iya Cakka !! kita balikan !!” seru Agni . Cakka tersenyum sumringah .

“makasih ya Ag !!” Agni tersenyum lalu mengangguk .

***
Alvin , Rio , Iel  , dan  Cakka ,, berjalan beriringan ke dalam kampus . membuat semua mata tertuju pada mereka . empat cowo ganteng , keren , berprestasi , tiada tandingannya . saat sedang asik2nya berjalan menuju kelas masing2 , orang yang paling tak diinginkan mereka , muncul dihadapan mereka . melihatnya , Rio melengos sebal .

‘ahelah , nih orang kaya hantu banget dihidup gue !’ batin Rio kesal .

“pagi Rio , Alvin , Cakka , ka Iel …” sapa Zahra seperti mengabsen .

Semua tersenyum memaksa pada Zahra .

“Rio , bareng yuk !!” ajak Zahra , Rio mengangkat satu alisnya .

“bareng ke kelas !!” ucap Zahra yang tak mengerti ketidakpahaman Rio .

“aduh , Ra , gue sakit perut nih …. Aaaaaahhh ….” Rio tiba2 meremas perutnya .

“yaaah ,,, kenapa Yo ??” Tanya Zahra ikutan panik .

“aduh gue…. Gue…. Gue…. Mulessss !!! aaaaaah !! gue ke kamar mandi dulu yaaa ???!” Rio langsung ngabur , berlari sekencang-kencangnya . menghindari Zahra yang menatapnya terbengong –bengong .

Sepeninggalan Rio , Zahra menatap ketiga cowok itu .

“Rio kenapa ???” Tanya Zahra .

Semua mengangkat bahunya , pertanda mereka tak tau ..

“EM , Alvin , kita ke kelas bareng yuk !!” centilnya Zahra keluar . ia menggamit lengan Alvin manja . benar2 tak tau malu …

“hah ?! em , eee…..” Alvin meatap kedua temannya . Cakka dan Iel , memberika isyarat agar Alvin mengikuti kemauan Zahra . melihat itu , Alvin menghela nafas .

“ayolah Vin !!” pinta Zahra manja .

“iya iya !!” jawab Alvin ogah-ogahan .

“yess , ayo ! Cakka , ka Iel . duluan yaaa ..” Cakka dan Iel menangguk . mereka berduapun segera pergi menuju kelas .

“ish , tuh cewe bener2 ga tau diri !! ga tau malu !!” cerca Cakka ketika Alvin dan Zahra sudah tak terlihat lagi .

“tau tuh cewe ! ih , amit-amit deh ..” Iel bergidik .

“beda jauh sama Agni !” gumam Cakka .

“apalagi sama Sivia !! “ tambah Iel .

“ah udah yuk ,,, ke kelas aja !!” mereka berdua pun berjalan menuju kelas mereka .

***
Seperti biasa jika kelas sudah selesai , Rio selalu buru-buru berkemas . untuk apalagi kalau tidak untuk menghindari Zahra ? segera ia buru-buru merapikan buku-bukunya dan lari keluar dari ruangan . Zahra memicingkan matanya , menatap Rio curiga .

‘Rio aneh banget !’ batinnya .

Segera ia keluar , mengikuti Rio . dilihatnya Rio menuju ke arah taman . ia terus mengikuti Rio .

Sedangkan Rio , ia terus melangkahkan kakinya menuju ke taman yang terdapat di belakang kampusnya . Rio  berhenti melangkah saat melihat gadis itu tersenyum ke arahnya . segera ia berlari menghampiri sang gadis .

“maaf ya aku lama ..” ucap Rio sambil tersenyum .

“engga apa-apa .. aku juga baru kok !” jawab Ify .

“Fy , aku ngajak kamu ke sini ,, aku mau bilang sesuatu sama kamu !” ucap Rio to the point .

Ify menatap Rio bingung .

“tumben ? mau bilang apa ??” Tanya Ify agak heran .

“hem , kamu tunggu sini yaa . ntar aku balik lagi !” Rio bangkit dari duduknya . setelah Ify mengangguk , Rio segera melangkah pergi . entah mau ke mana .

Saat sedang menunggu Rio kembali , tiba2 saja Zahra datang menghampiri Ify .

“heh !!” panggilnya dengan sengak .

Ify mendongak . lalu berdiri .

“nyari gue ?? ada urusan apa yaaa ??” Tanya Ify tak kalah sengak .

“iya , gue nyari lo ! gue mau ngasih lo pelajaran !!” tiba2 saja Zahra mencekik Ify . jelas Ify kaget .

“aaaa , lo… apa….apaan….. sih….. Ra !??” Ify mengcengkram tangan Zahra yang sedang mencekik lehernya . Zahra tersenyum miring .

“lo udah berani deketin Rio !! masih punya muka ya ternyata buat deket2 sama Rio !!?” ucap Zahra tajam .

Ify berusaha meronta dan terus terbatuk-batuk karena susah bernafas . namun , Zahra tak memperdulikannya sama sekali . ia semakin mengencangkan cekikannya .

“uhuk…uhuk… Ra… le…pas….” Pinta Ify terbata . ia semakin sulit bernafas .

“apa ?? mau ditambah lagi ?? boleh !!” Zahra semakin memperkuat cekikannya . Ify menangis . bukan karena apa .. tapi karena ia semakin susah bernafas .

Puas dengan mencekik , Zahra melepaskan tangannya dari leher Ify . Ifypun jatuh ke tanah karna sudah tak berenergi lagi untuk berdiri . Zahra menjambak rambut Ify dan menariknya .

“heh ?! lo tuh anak kecil aja belagu !!! sekarang rasain balesan gue !!” Zahra melepaskan rambut Ify dan mendorongnya kasar ke belakang . hingga belakang kepala Ify terbentur kursi yang brada di belakangnya .

“aw ! eeeerr…. Aaaaaaaa….” Erang Ify menahan sakit .

“satu lagi , nanggung !” PLAAAAAK tangan Zahrapun melayang ke pipi Ify . menamparnya dengan sangat kuat , hingga tepi bibir Ify berdarah .

Ify menangis , menahan sakit yang ia rasakan . bibirnya perih , kepalanya sakit , berdarah .

“nangis aja bisanya lo ?!!! masih cengeng aja , so ngedeketin Rio !!” cerca Zahra tajam .

Ify yang sudah tak mempunyai tenaga untuk membalas ucapan Zahra , memilih untuk diam saja , sambil menahan rasa sakit yang dirasakannya .

***
Rio melangkahkan kakinya kembali menuju ke taman . ia tergesa-gesa karna takut Ify kelamaan menunggunya . saat ia kembali ke taman , alangkah terkejutnya Rio , ketika melihat Ify terduduk tak berdaya , dengan luka lebam di pipi kirinya , dan darah yang mengucur dari bibir dan kepalanya . dan yang lebih membuatnya terkejut lagi , ialah Zahra yang sedang berdiri di depan Ify sambil tersenyum licik , penuh kemenangan .

Rio mengepalkan tangannya geram dan menatap punggung Zahra tajam . Rio mengeluarkan hapenya , dan mengirimkan sebuah pesan singkat pada Alvin .

To: Alvin

Vin , ke taman belakang kampus sekarang ! bantuin gue !!

Setelah selesai , ia menghampiri Zahra yang masih belum menyadari kehadirannya . Ia menepuk pundak Zahra . Zahra menoleh .

“Rio ??” ceplosnya kaget .

PLAAAAAK ! tangan Rio mendarat ke pipinya . Zahra mengelus pipinya yang merah itu .

“Rio lo apa-apaan sih ??!” ketus Zahra tak terima .

“kurang , hah ?! mau gue tambah lagi !!? Lo apain Ify ??” Tanya Rio geram .

“gue ga ngapain2 juga orang….” Zahra mencoba ngeles , namun lagsung dipotong oleh bentakan Rio .

“LO APAIN IFY !!??” bentak Rio berteriak . dan disaat yang bersamaan , Alvin dan Shilla datang ke taman . dan mereka terkejut saat melihat Ify yag sedang menangis menahan sakit di bawah .

“Ify  , lo kenapa ???” Tanya Shilla kaget .

“sa…sakit Shill !! ke… pala… gue…” ucap Ify terbata . Shilla meraba kepala belakang Ify , dan ia terbelalak kaget , saat mendapati ada darah di telapak tangannya .

“Ify , berdarah !!!” pekik Shilla .” ka Rio , lo ngapain sih malah ngurusin tuh cewe ! ayo cepet bawa Ify ke rumah sakit !!” suruh Shilla panic .

Rio semakin geram dan langsung mendorong kasar Zahra hingga jatuh ke tanah .

“pergi lo dari hadapan gue !!! PERGIII !!” bentak Rio .

Zahra bangkit berdiri . menatap tajam Rio dan Ify , lalu berbalik dan pergi .

Alvin dan Riopun menghampiri Ify .

“tahan ya Fy !!” Rio langsung menggendong Ify yang sudah hampir semaput . dan mereka semua segrea menuju ke rumah sakit .

***
Di rumah sakit ,

Mama Ify dan mama Rio datang . menghampiri Rio yang sedang cemas menunggu .

“kenapa lagi sih ???” tanya mama Rio .

“biasa tante , ada cewe yang iri sama Ify ..” jawab Shilla .

“siapa sih orangnya ??! biar tante bunuh sekalian tuh orang !” mama Rio emosi .

Tak lama kemudian , dokter keluar dari UGD . semua yang menunggu Ify langsung menghambur ke dokter .

“gimana dok ??” Tanya mama Rio .

“keadaan Ify baik-baik saja . tidak ada yang perlu dikhawatirkan . namun , kepalanya yang tadi robek akibat enturan , terpaksa harus dijahit .” jelas dokter .

Semua bernafas lega mendengar penjelasan dokter tersebut .

“saya boleh masuk kan dok ??” Tanya Rio tak sabaran .. dan ketika melihat dokter mengaggukan kepalanya , Rio langsung masuk ke dalam . dan ia menemukan Ify sedang meraba kepala belakangnya .

“kamu ga apa-apa ??” Tanya Rio saat ia telah berada di samping Ify . Ify tersenyum dan menggeleng .

“engga apa-apa kok . Cuma yah, gimana sih kalo abis dijait . apalagi tadi aku…uhuk..uhuk…” saat sedang menjelaskan apa yang ia rasakan pada Rio ,, tenggorokannya tiba2 terasa gatal dan perih , dan akhirnya ia terbatuk dan spontan ia menutupi mulutnya dengan tangannya .

Rio merasa ada sesuatu yang aneh . ia memperhatikan Ify lekat-lekat .

“kamu kenapa ???” Tanya Rio .

Ify kembali menggeleng , namun tangannya belum lepas dari mulutnya . ia merasa ada sesuatu yang menempel di telapak tangannya . ia segera turun dari tempat tidurnya , dan berlari menuju kamar mandi yang terdapat di ruangan itu .

Ia tertegun saat mendapati ada sebercak darah ditangannya . ia batuk berdarah ? ada apa ini ? segera ia membuka kran airnya dan membersihkan sisa darah yang masih menempel di tepi bibirnya . ah , mungkin ini hanya darah yang masih tersisa dari lukanya tadi .

Ify menatap dirinya di cermin . memperhatikan wajahnya yang terlihat rada aneh saat itu . entah apa , namun terlihat olehnya meski agak samar . berkali-kali ia mengelus dadanya sambil menghela nafas panjang . meyakinkan dirinya sendiri , bahwa ia tak merasakan sesuatu yang ganjil di dalam tubuhnya .

“Fy …”

Ify menoleh saat ia mendengar namanya dipanggil . lalu tersenyum saat mendapati sosok Rio di ambang pintu toilet . ia membasuh wajahnya , sebelum menghampiri Rio .

“kenapa ?” Tanya Rio pada Ify .

“kenapa apanya ??” bukannya menjawab , Ify malah balik bertanya .

“tadi kenapa kamu langsung lari ? kamu engga apa-apa kan ??” Tanya Rio lagi .

Ify menggeleng sambil tersenyum .

“engga apa-apa kok ! udah yuk ah ! langsung pulang !”

Meski ada sesuatu yang ganjil yang Rio rasakan , ia tetap mengikuti Ify yang berjalan keluar UGD . dan mereka semuapun pulang ke rumah .

***
Di dalam mobil , di perjalanan menuju kampus ,

Tak ada yang bersuara . hening yang mereka rasakan . keduanya larut dalam pikiran masing-masing . Ify yang masih memikirkan tragedi ‘batuk berdarah’ yang dialaminya kemarin di rumah sakit , dan Rio yang berfikir bagaimana caranya membalas perbuatan Zahra itu .

Merasa keadaan ini sangat asing bagi mereka yang memang selalu mengobrol , walau kadang hanya bassa-basi belaka ,akhirnya Ify membuka obrolan .

“kemaren kamu mau bilang apa ?” Tanya Ify , membuat Riopun terbuyar dari segala pikirannya .

“hah… em… engga , lupain ajalah !” jawab Rio sesekali melirik kea rah Ify .

Ify mengangkat alisnya ,”loh ?! kayanya kemaren penting deh ? abisnya sampe ngajak ketemu di taman . biasanya jugakan kalo mau ngomong ya di mobil aja ! ada apa sih ?? aku penasaran nih .”

“engga ,,, engga apa –apa ! gimana , kepala kamu masih sakit ga ???” Rio mengalihka topic .

“huhh , gitu ….malah ngalihin pembicaraan !” Ify melipat kedua tagannya di dada dan mengerucutkan bibirnya .

“jangan ngambek gitu ah ! engga penting juga kok lagian ! ga perlu dibahas lagi !”

Ify diam . tetap pada posisi awal. Manyun .

Rio menghela nafas melihat kelakuan Ify seperti itu . tumben-tumbenan Ify memaksa ?

Tak lama , mobil Rio sudah terparkir di parkiran kampus . segera Ify membuka seatbeltnya dan turun dari mobil Rio tanpa berkata apapun pada Rio .

Rio memperhatikan tingkah Ify yang aneh itu . memang benar-benar aneh menurutnya . tidak biasa Ify ngambek sampe sebegitunya .

Setelah yakin pintu mobil sudah terkunci , Rio berlari mengejar Ify yang sudah jauh berjalan .

“Ify !! Fy !” panggil Rio .

Entah memang tak mendengar atau pura-pura tak mendengar , Ify terus melangkahkan kakinya . sedangkan Rio tetap mengejar Ify .

Rio berhasil menghentikan langkah Ify dengan menarik tangannya .

“kok kamu marah beneran sih ??” Tanya Rio .

Ify tak menjawab . ia mengalihkan pandangannya kea rah lain .

“Fy !”

“engga tau akh !” Ify menghempaskan tangannya dan terlepas dari tangan Rio . lalu ia melanjutkan langkahnya kembali .

Rio kembali mengejar Ify , dan kali ini memaksanya berhenti dengan cara memeluknya dari belakang .

Mereka diam sesaat . entah untuk apa . menikmatikah mereka dengan posisi seperti itu ? atau keduanya sama-sama kaget ? Rio yang tanpa sadar melakukannya , dan Ify yang tanpa aba-aba langsung dipeluk begitu saja . mereka berdua sama-sama sedang berusaha menetralkan detak jantung mereka yang memburu tak karuan . membuat nafas keduanya tersengal-sengal .

Cukup lama dalam posisi seperti itu , Ify yang sadar duluan dari keterkagetannya , langsung melepaskan tangan Rio yang melingkar dipinggangnya . membuat Rio ikut tersadar dari lamunannya .

“eh” ceplos Rio kaget . “maaf Fy ! maaf ….”

“malu tau ga ??! untung masih sepi !” ucap Ify agak ketus , mencoba menyamarkan perasaannya yang sedang tak menentu saat itu .

“iya , maaf . aku reflek tadi ! lagian kamu ga dengerin aku sih !” seru Rio .

Ify melengos .

“yaudah , aku mau bilang yang kemaren . aku mau kita balikan sekarang juga !” tegas Rio mantap .

Ify mengalihkan pandangannya ke Rio . menatapnya tajam .

“enak aja ! ga ada ya perjanjian kaya gitu !”

“iya , tapi aku ga bisa begini terus ! hubungan kita gajelas tau ga ! tanpa status !!! pokoknya aku mau kita balikan sekarang juga !!”

“engga ! ga bisa !! udah ah ,, kamu tuh aneh-aneh aja !!! belum ngejalanin syarat yang aku kasih , mau main balikan aja !” Ify membalikan badannya , hendak pergi . namun Rio menarik tangannya dan tanpa permisi , Rio langsung menyematkan sebuah cincin di jari manis Ify .

“kita balikan !” tegas Rio dan setelah itu pergi meninggalkan Ify yang masih menatap jarinya tak percaya .

“aaa Riooo !! aku ga mau !!” teriak Ify .

Rio berhenti melangkah . lalu berbalik badan dan mengedipkan mata kanannya . membuat Ify melengos sebal melihatnya .

“ga pake nolak ! kamu pacar aku lagi mulai sekarang !!” seru Rio dan kembali melanjutkan langkahnya .

Ify mendengus sebal . ia menatap jarinya yang sekarang kembali tersemat oleh cincin . perlahan , ia menarik kedua ujung bibirnya . membentuk sebuah senyuman . ada rasa senang yag menyeruak di hatinya tanpa bisa ia kendalikan . ah , tak apa ! toh , memang ini yang ia inginkan kan ?

Saat sedang asik-asiknya memperhatikan tangannya , lebih tepatnya cincinnya , ia merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya . Ia segera meraba hidungnya . dan alangkah terkejutnya ia , mendapati bercak merah darah , mengalir di telunjuknya .

“ada apa sih sama gue ??? dari kemaren darah keluar terus ??” Ify bertanya sendiri .

Ia terus memperhatikan darah yang terdapat di telunjuknya itu . mengabaikan darah yang terus-terusan keluar dari hidungnya . ia terus berfikir , ada apa dengan tubuhnya ? dan tanpa bisa ditahan , rasa takut itu segera menghantui hatinya . ah, tidak tidak ! tiddak akan terjadi apa-apa dengan dirinya . begitu ia meyakinkan hatinya sendiri .

Segera ia berlari menuju toilet untuk membersihkan dan berusaha menghentikan laju darah yang terus-terusan keluar dari hidungnya .

Bersambung ……

Weh , ada yang bisa jawb Ify kenapa ??? udah pada tau kayanya sih .

Aku mau ngilangin satu tokoh di part selanjutnya . ga apa-apa kan ??

Silahkan tinggalkan jejak kalian . bisa berupa komentar , ataupun like .

Makasih .

No comments:

Post a Comment