Epilog
Ify pasrah saja mengikuti Rio yang menuntutnya entah ke mana. Matanya ditutup oleh kain hitam hingga Ify tak mampu melihat apapun, termasuk di mana Ia berpijak sekarang. Sedari tadi Ify bertanya pada Rio, ke mana Rio membawanya pergi, namun tak satupun jawaban Rio yang menjawab rasa penasarannya.
Rio berhenti melangkah. Dengan rasa penasaran yang semakin menjadi, Ifypun ikut berhenti melangkahkan kakinya.
"Kak Rio?"
Terdengar langkah Rio menjauhinya. Ifypun meraba-raba udara, mencari sosok Rio. Namun tangannya tetap tidak menemukan tubuh Rio berada di dekatnya. Rasa panik langsung menyergapnya.
"Kak Rio?! Kak Rio jangan bikin aku panik dong?! Kak Rio!"
Tiba-tiba saja seseorang dari belakang Ify membukakan penutup matanya. Ify yang terkejutpun langsung mengerjapkan matanya dan mencoba menatralkan pengelihatan.
Setelah pandangannya membaik, Ify mulai menyusuri sekelilingnya dengan matanya. Ify terbelalak kala mendapati serangkaian lampu kecil berwarna orange yang dililitkan dengan bunga lily putih membentuk ucapan selamat ulang tahun untuknya. Tulisan "Happy Birthday Ify" itu membuat dadanya berdebar. Ifypun akhirnya mengetahui bahwa Ia tengah berdiri di taman bunga.
Ketika menoleh ke belakang, Ify kembali dikejutkan dengan teriakan orang-orang yang dikenalnya, "SURPRISE!!!" yang diiringi dengan tiupan terompet yang begitu heboh. Ify menutup mulutnya. Ia tidak menyangka bahwa dihari ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga ini Ia akan mendapatkan kejutan seperti ini.
Seluruh rekan-rekan Ify menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Via yang membawakan kue ulang tahun berbemtuk persegi dengan krim putih yang dibentuk sedemikian rupa hingga terlihat begitu cantik, melangkah maju menghampiri Ify yang masih tidak mempercayai apa yang sedang terjadi malam itu.
"Tiup lilinnya, Fy. Jangan lupa make a wish!" seru Via.
Ifypun menatap Via yang mengulurkan kuenya pada Ify. Via tersenyum pada Ify. Ifypun menutup matanya dan tak lama kembali membukanya. Ia meniup lilin angka 23 berwarna putih itu. Semuapun bersorak dan bertepuk tangan.
"Lo kenapa, Fy? Nggak suka sama surprisenya?" tanya Via yang melihat ekspresi terkejut di wajah Ify.
"Bukan... bukan! Gue masih nggak percaya sama semua ini. Siapa yang nyiapin ini semua?"
"Tuh..."
Via menunjuk ke arah belakang Ify. Membuat Ify mau tak mau memutar tubuhnya. Dan Ifypun menemukan Rio dengan gitar yang tengah dipangkunya duduk di belakang tulisan Happy Birthday Ify. Rio tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Ify. Membuat Ify hati Ify berdesir melihat senyuman indah khas pemuda itu.
"Selamat ulang tahun ratu hatiku. Aku mau mempersembahkan persembahan buat kamu. Please, listen to me."
"Kak Rio," gumam Ify yang masih terkejut dengan segalanya. Ify sangat terpesona melihat Rio dengan kemeja casual coklat terang yang dilapisi dengan jas berwarna hitam dan celana panjang bahan hitam. Laki-laki itu selalu tampak menawan.
Terdengar genjrengan gitar Rio yang langsung membius semua tamu. Hening seketika. Suara merdu Riopun mulai mengalun.
"When I see your smile
Tears run down my face
I can't replace
And now that I'm strong
I have figured out
How this world turns cold
And it breaks through my soul
And I know I'll find deep inside me
I can be the one
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
It's okay. It's okay. It's okay.
Seasons are changing
And waves are crashing
And stars are falling all for us
Days grow longer and nights grow shorter
I can show you I'll be the one
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven"
Ify merasakan sebuah perasaan meluap-luap di dalam hatinya. Mendengarkan Rio membawakan lagu favoritnya. Hatinya menghangat. Ify selalu bermimpi jika seorang pangeran mempersembahkan lagu ini untuknya. Dan kini semua itu terjadi secara nyata di hadapannya.
"Cause you're my, you're my, my, my true love,
my whole heart
Please don't throw that away
Cause I'm here for you
Please don't walk away and
Please tell me you'll stay, stay
Use me as you will
Pull my strings just for a thrill
And I know I'll be okay
Though my skies are turning gray"
Rio menghentikan permainan gitarnya yang belum sepenuhnya selesai itu. Ia melangkah menghampiri Ify. Dengan senyuman indahnya, Rio meraih kedua tangan Ify dan digenggamnya lembut. Lalu menatap mata Ify yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Aku tau aku nggak sempurna. Banyak laki-laki di luar sana yang jauh lebih sempurna dari aku. Karena itu, aku mau kamu menyempurnakan aku. Melengkapi kekurangan aku. Membuat aku jadi utuh. Aku mau kamu jadi seseorang yang pertama kali aku liat saat aku buka mata, dan yang terakhir kali aku temuin saat aku akan memejamkan mata. Aku nggak mampu buat berjanji. Tapi aku akan selalu berusaha untuk membuat kamu tersenyum manis. Sempurnakan aku dengan cinta kamu dalam janji sakral di depan Tuhan, Ify. Maukah kamu menjadi wanita pertama yang mewarnai kisah hidup aku, sekaligus menjadi yang terakhir? Will you marry me?"
Ify menahan nafas saking terkejutnya dengan permintaan Rio. Dengan susah payah Ia menelan ludah. Tak percaya dengan semua kejutan yang didapatkannya berturut-turut malam ini.
Namun didetik yang ke sekian, Ify menarik kedua tepi bibirnya. Membuat Rio ikut tersenyum melihat senyuman itu. Senyuman yang mampu membuka pintu hatinya.
"Aku nggak nyangka loh kamu persiapin ini semuaa di belakang aku. Tapi aku bahagia banget malam ini. Bukan! Bukan cuma malam ini. Aku selalu bahagia kalau aku bersama kamu. Karena itu, I wanna be the first and last lady of you. Yes, I will marry you.”
Dengan senyuman dan penuh keyakinan, Ify menjawabnya. Membuat senyum Rio merekah semakin lebar. Sorak sorai dan tepuk tanganpun terdengar riuh. Saking bahagiannya, Rio menarik Ify ke dalam pelukannya. Mendekapnya erat. Memberitahu Ify, bahwa hanya Ifylah yang mampu memenangkan hatinya.
Rio melanjutkan lagunya kembali namun dalam sebuah bisikan. Hingga hanya Ify yang mampu mendengar lirik yang mengungkapkan janji untuk Ify itu. Bahwa Ia takkan membuat Ify terjatuh. Ia akan di sisi Ify sampai Ia tak sanggup lagi melakukannya. Ia akan selalu mengorbankan apapun demi kebahagiaan gadisnya itu, meskipun nyawa adalah taruhannya. Karena semuanya ini adalah pilihannya. Pilihan terindah yang Ia harap akan selalu indah, seindah lagu favorit mereka.
"I will never let you fall
"I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven"
(The Red Jumpsuit Apparatus - Your Guardian Angel)
The End