Sunday, July 28, 2013

The Story of The Past - Prolog


Gadis kecil itu tersenyum senang melihat kalung yang baru saja dipakaikan ke lehernya oleh seorang pria kecil yang tak lain adalah temannya. Gadia kecil berparas manis itu memainkan bandul kalung yang tertuliskan huruf'MA'. Kalung itu terlihat begitu cantik. Bukan kalung emas atau berlian mahal. Hanya kalung imitasi yang tak berharga. Namun tetap membuat gadis kecil yang masih berumur 5 tahun itu bahagia.

            Teman laki-laki yang berumur 3 tahun lebih tua dari gadis itu tersenyum. Ia senang melihat gadis kecil itu tersenyum bahagia menatap kalungyang diberikannya.

            "Alyssa suka?"

            Gadis kecil yang bernama Alyssa itu menoleh. Senyumnya semakin mengembang. Kali ini menunjukan deretan gigi putihnya.

            "Suka banget, Kak Malio," seru Alyssa antusias.

            "Kamu makin cantik pake kalung itu,"Alyssa menunduk tersipu mendengar pujian teman laki-lakinya yang Ia panggil Kak Malio. Ia kembali menyentuh bandul kalung itu dan kembali tersenyum.

            "MARIO!!!! PULAAAAAANG!!!!"

            Suara bentakan tiba-tiba dari seorang wanita mengejutkan keduanya. Alyssa dan Mario menoleh bersama ke arah sumber suara. Senyum keduanya seketika menghilanh tergantikan dengan wajah yang berubah muram dan ketakutan. Wanita muda itu menarik tangan Mario dan menyeretnya paksa.

            "Lepasin Mario, Mah! Mario mau main sama Alyssa! Mario nggak mau pulang! Lepasin Mario!!" Mario meronta.Wanita muda yang ternyata adalah Ibu dari Mario malah menggendong anaknya yang terus menerus berontak.

            "Jangan membantah mama, Mario!"

            "Mama jahat! Mama jahat!"

            "Kak Maliooo!! Jangan tinggalin Alyssa, Kak! Kak Malioooo!!!" Alyssa menangis berusaha mengejar Mario.

            "Alyssa, pakai terus kalung itu ya?! Jangan sampai hilang! Mario sayang sama Alyssa,"seru Mario.

            Alyssa yang tak kuat lagi berlari akhirnya terjatuh. Ia menangis kejer di tengah taman. Menatap sendu Mario yang semakin menjauh dan akhirnya tak terlihat lagi di pintu keluar taman.

            Alyssa tertunduk sedih. Ia menatap kalung yang diberikan Mario tadi. Lalu kembali memainkan bandul kalungnya sambil terisak.

            "Kak Malio, Alyssa sayang sama Kak Malio."

Bersambung……

No comments:

Post a Comment